Abstract

Penelitian ini berfokus pada pengaturan frekuensi kritis dalam sistem jaringan listrik di wilayah Jawa Bali, khususnya melalui penerapan Automatic Generation Control (AGC) dan Free Governor (FG) di PLTU Cilacap unit 3. Studi ini penting karena kapasitas pembangkit di wilayah ini mencapai 41.800,90 MW pada tahun 2022. Dengan metode pengumpulan data dari PLN Dispatch Center dan Load Rejection Test (LRT) dari PLTGU Tambaklorok Blok 3, studi ini mengamati respons frekuensi jaringan terhadap berbagai beban operasional dan kondisi AGC serta FG. Hasilnya mencakup pengamatan respon unit pembangkit terhadap fluktuasi frekuensi, di mana AGC dan FG berperan penting dalam pemulihan dan normalisasi frekuensi. Misalnya, pada beban 350 MW, respons terhadap frekuensi 50,09 Hz hingga 50,18 Hz menunjukkan penurunan beban 1-3 MW di bawah setting LOL. Pada beban 575 MW, fluktuasi frekuensi dari 49,89 Hz hingga 50,00 Hz mengindikasikan stabilitas frekuensi yang konsisten dengan AGC dan FG. Selama LRT dengan beban 746 MW, frekuensi berfluktuasi dari 50,09 Hz ke 49,86 Hz, dengan Pact berkisar antara 432 MW hingga 459 MW, menunjukkan respon yang cepat dan efisien dalam menstabilkan frekuensi jaringan. Penelitian ini memberikan wawasan berharga untuk pengembangan dan optimisasi sistem regulasi frekuensi di jaringan listrik skala besar.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call