Abstract
Keberadaan gereja-gereja yang berlatar belakang Tionghoa di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari pekerjaan misionaris yang dilakukan oleh penginjil Eropa atau penginjil Tionghoa. Meskipun memiliki peran besar dalam menyebarkan Injil, peran penginjil Tionghoa belum dibahas dengan baik, tidak seperti misionaris Belanda. Artikel ini mencoba menganalisis peran orang-orang Indonesia keturunan Tionghoa dalam penginjilan kepada sesama kelompok etnis mereka yang nantinya akan menjadi fondasi bagi gereja-gereja Tionghoa di Jawa Barat di era pra-kemerdekaan. Setidaknya ada enam tokoh yang memainkan peranan penting dalam proses pekabaran Injil di Indramayu, Batavia, Bandung, dan Cirebon pada abad ke-19. Mereka bertindak sebagai perintis sekaligus pemimpin jemaat Tionghoa di kota-kota tersebut. Meskipun para pekabar Injil ini pertama kali mendengarkan tentang Yesus Kristus dari para misionaris Belanda, tetapi tidak dapat dikatakan bahwa kekristenan di kalangan masyarakat Tionghoa di Jawa Barat merupakan warisan zending Barat semata, karena jemaat-jemaat Tionghoa sudah terbentuk sebelum badan misi NZV datang ke Jawa Barat. Melalui artikel ini kita dapat memperoleh kesamaan pola penginjilan, mengetahui proses pertobatan, serta alasan-alasan orang Tionghoa di Jawa Barat beralih menjadi Kristen.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
More From: Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen, dan Musik Gereja
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.