Abstract
This article describes and to prediction sustainability the tradition of buka luwur which is a cloth that protects the tomb of Sunan Kudus in Kauman Village, Kota District, Kudus every month Muharam/Sura. This research data were obtained by interview, participatory observation, and literature review. Data collection was analyzed using a historical approach. The tradition of open flexible has a characteristic that is the distribution of Asura porridge, nasi jangkrik, Islamic art attractions that are displayed to the public, and the replacement of old luwur with the new one. The ornaments of the luwur include jasmine, unthuk banyu, kompol, and pleats. By the committee, the old luwur was cut into pieces and distributed to residents of Kauman village and guests who attended Buka Luwur. This tradition is still preserved by the al-Aqsa Kudus Mosque caretaker and people of Kauman Village and the citizens of Kudus and surrounding areas to honor the traces of the history of islamization which was played by Sunan Kudus in the Kudus region during the times of unity.
Highlights
Abstrak Artikel ini bertujuan memaparkan dan memprediksi keberlanjutan tradisi buka luwur yakni kain yang melindungi makam Sunan Kudus yang diperingati dengan mengganti luwur baru dalam Tradisi Buka Luwur di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kudus setiap bulan Muharam/Sura
to prediction sustainability the tradition of buka luwur which is a cloth that protects the tomb of Sunan Kudus in Kauman Village
This research data were obtained by interview
Summary
Tradisi dan kekhasannya merupakan produk budaya masyarakat yang berbudaya. Kekhasan tersebut merupakan daya perekat dilestarikannya sebuah tradisi oleh pelaku budaya. Makna sebuah tradisi memiliki daya tarik sehingga direspon oleh komunitas budaya. Budaya tetap kokoh dipertahankan sebagai identitas bila dilandasai ajaran agama. Menurut Isrofah, aspek budaya dari segi nilai dapat dijadikan sebagai wadah pembentuk dan pewarna keagamaan komunitas. Keberhasilan budaya dan keagamaan bila sejalan dengan nilai yang dimiliki komunitas (Isrofah, 2018). Kudus direspon oleh warga Kudus dengan pendekatan kultur dalam bentuk karya wayang klitik, tembang Maskumambang, Mijil, dan akulturasi budaya berupa bangunan Menara Kudus dan Masjid al-. Sunan Kudus dapat disaksikan hingga kini berupa peninggalannya berupa Masjid Al-. Menurut Rokhman, keunikan Masjid Al-Aqsha, pintu masuk menyerupai pintu masuk bangunan agama. Islam dengan Hindu (Rokhman, 2014)
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have