Abstract

This article aims to find out the meaning and function of the lunat (traditional tattoo) and the factors causing its absence among the Dawan community in West Timor. According to the Dawanese, lunat has a religious meaning and function, namely as a medium or an instrument of Salvation after someone dies. From the research, four things were found to be the causes why this practice is no longer practiced by the Dawanese nowadays. First is the stigma of being a member or part of the Indonesian Communist Party (PKI). Second is the prohibition of attending school. Third is the disappearance of the lunat religious meaning caused by the transition from traditional religion to Christianity and the fourth is the break in the transfer of knowledge about lunat from one generation to another.

Highlights

  • Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mencari tahu makna dan fungsi lunat serta faktor-faktor penyebab tidak lagi dilakukannya praktik ini di kalangan masyarakat Dawan di Timor Barat

  • This article aims to find out the meaning and function of the lunat

  • the factors causing its absence among the Dawan community in West Timor

Read more

Summary

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Lunat

Perajahan di kalangan masyarakat Dawan di Timor Barat merupakan suatu praktik kebudayaan yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Dalam tulisannya, Tattoing Timor, Fareed Kaviani mengungkapkan bahwa perajahan sudah dilakukan oleh masyarakat di Timor jauh sebelum kedatangan bangsa Portugis pada tahun 1500-an (Fareed Kaviani, 2021). Semua responden, baik perempuan maupun laki-laki, mengakui bahwa hampir semua perempuan generasi pertama dan kedua di atas mereka memiliki lunat yang memanjang dari dagu hingga ke bagian pusar. Kajian antropologi tentang masyarakat Dawan yang terbit sekitar tahun 19071920-an (kurang lebih seratus tahun yang lalu), disebutkan secara jelas bahwa, baik laki-laki maupun perempuan, semuanya memiliki lunat di tubuh mereka (Kruyt, 1923; Hessing, 2017; Tijdschrift van het Koninklijk Nederlandsch Aardrijkskundig Genootschap, 1894; Riedel, 1907). Orang Dawan – sebagaimana dikatakan oleh Riedel – mengungkapkan bahwa keberanian seorang perempuan untuk menanggung rasa sakit selama proses pembuatan lunat adalah simbol bahwa perempuan tersebut akan kuat dan tegar menanggung persoalan-persoalan dalam keluarga atau bahkan klan nya. Berbeda dengan dua informasi di atas, semua responden yang berasal dari Amanatun Utara justru mengatakan bahwa mereka biasanya baru akan membuat lunat ketika musim hujan tiba, tepatnya sehari sebelum kegiatan panen jagung berlangsung. Mereka percaya bahwa ketika seseorang meninggal, maka jiwanya (smanaf) akan kembali ke dunia para leluhur (pah nitu) melalui Gunung Mutis

Jalan yang harus ditempuh dari Gunung
Suharto kemudian mengkambing hitamkan
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call