Abstract

The purpose of writing this article is to analyze the meaning of ararem in the context of Biak ethnic marriage. In the Biak ethnic marriage tradition, there is a concept known as ararem. Ararem is a tradition of delivering the dowry of a future husband to his future wife. The provision of ararem has the following meanings, namely: first, the binding of kinship between clans / kerets, namely the male family and the female family, the second ararem as a sign of appreciation for women, third, the essential meaning of giving ararem as a sign of peace that contains prayer and The hope of a large family for a husband and wife to multiply to live happily and harmoniously in fostering a household. The research method uses descriptive analysis with a qualitative approach. This study will describe the sacredness of Ararem as assistance in Biak ethnic marriages and analyze Ararem as cultural heritage values which are used as counseling assistance in Biak ethnic marriages. In the tradition of ararem marriage, it is mandatory for Biak ethnicity to do so, because many ethnic groups believe that in ararem there is a sacred value, so if it is not done, then multi-ethnic marriage will not experience a happy and harmonious life. The purpose of writing this article is to understand the sacred value of ararem as a mentoring approach in pastoral by looking at local wisdom as a pattern of approach.

Highlights

  • Tujuan penulisan artikel ini, untuk menganalisis makna ararem pada konteks perkawinan etnik Biak

  • The purpose of writing this article is to analyze the meaning of ararem in the context

  • a concept known as ararem

Read more

Summary

Pendampingan dalam perkawinan etnik

Penelitian ini dilakukan di tiga Bar (pembagian sesuai wilayah adat Biak) yang merupakan etnik Biak yang masih memegang dan memahami Ararem sebagai pendekatan pendampingan dalam perkawinan etnik Biak. Teknik yang digunakan adalah pertama Observasi Partisipan, Peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Peneliti melakukan wawancara dengan tidak mengunakan pedoman wawancara yang sisitematis dan lengkap untuk pengumpulan data (Moleong, 2002). Untuk mendapatkan gambaran permasalahan yang lebih lengkap, maka peneliti akan melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang mewakili berbagai tingkatan yang ada dalam objek. Dokemen berbentuk video dan foto, yang akan menjadi pelengkap dalam pengumpulan dukumen proses ararem dilakukan dalam perkawinan etnik Biak. Subjek penelitian yang akan diwawancarai adalah para mananwir Mnu, Mananwir Keret, Mananwir Bar dan Mananwir Beba, yang mengetahui secara langsung asal-usul ararem

HASIL DAN PEMBAHASAN Makna Ararem dalam Etnik Biak
Tahapan dalam Ritual Ararem
Ararem sebagai Pendampingan dalam Perkawinan Etnik Biak
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call