Abstract

Rohis SMK saat ini menjadi wadah dari perwakilan masing-masing sekolah SMK Negeri maupun SMK swasta untuk mencegah radikalisme yang beredar pada lingkungan dari para pelajar SMK yang ada di Surabaya ini. Dalam hal ini, tugas dari Rohis adalah mewadahi aspirasi dan problem solving yang dimiliki oleh masing-masing sekolah agar bisa diselesaikan berdasarkan pengalaman dari teman-teman yang berbeda sekolah. Ditambah dengan permasalah dari pihak pendidik yang terkadang mencuci otak siswanya agar bisa mengikuti jejak radikalisme yang telah beliau ikuti. Hal tersebut menjadi topik yang menarik bagi peneliti karena berdasarkan data lapangan serta wawancara dari beberapa alumni yang mendirikan organisasi ini dengan tujuan para pelajar bisa teredukasi dan mengedukasi teman-teman satu organisasi di sekolah masing-masing ataupun teman-teman sekelasnya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif serta wawancara dan menganalisis hasil dari wawancara tersebut. Dalam hal ini peneliti menemukan, para pelajar SMK Surabaya saat ini telah menjadikan Rohis sebagai wadah pembelajaran juga. Hal ini peneliti mendekatkan diri dengan para anggota Rohis sendiri. Setelah mendapatkan hasil wawancara, peneliti akan menganalisis kajian data yang sudah ada dengan teori rekonstrusionisme dan hasil dari analisis tersebut ialah bagaimana para anggota rohis sendiri bisa berpikir kritis terhadap masalah-masalah yang terjadi dari masing-masing sekolah, serta lebih menyaring informasi ataupun ilmu yang diterima oleh para anggota ataupun teman-teman sekolahnya.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call