Abstract

Perkembangan ilmu pengetahauan dan teknologi memberikan dampak yang signifikan bagi kegiatan keagamaan di Bali khususnya di Desa Adat Kerobokan, Kabupaten Buleleng. Berbagi sarana upacara yang dibutuhkan saat ini sudah dijual dipasar, sehingga generasi muda malas untuk belajar membuat banten, dengan asumsi lebih praktis dan efisien. Upaya yang dilakukan desa adat untuk melestarikan dan melatih generasi muda Hindu tentang cara membuat banten adalah melaksanakan tradisi ngayah sebagai wahana dalam pembelajaran pendidikan Hindu yang mencakup Tattwa, Susila dan Upacara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis untuk mengkaji fenomena yang terjadi di Desa Adat Kerobokan dengan harapan mampu berkontribusi dalam meningkatkan sradha bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa melalui tradisi ngayah yang diselenggarakan menjelang Hari Raya Nyepi untuk menumbuhkan harmonisasi. Melalui tradisi ngayah yang diselenggarakan pada Hari Raya Nyepi mampu meningkatkan sradha bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa sesuai dengan ajaran panca sradha (filsafat keTuhanan Hindu). Nilai susila tradisi ngayah adalah wahana berinteraksi dan menjaga kebersamaan. Nilai acara tradisi ngayah adalah sebagai wujud bhakti mempersembahkan korban suci tulus iklas yadnya.Kata kunci ; Ngayah, Nyepi, Nilai Pendidikan Agama Hindu

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.