Abstract

Penggunaan antibiotika yang tidak sesuai indikasi menyebabkan meningkatnya resistensi antibiotika secara signifikan di masyarakat. Hal ini disebabkan tingkat pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan antibiotik yang masih tergolong rendah sehingga menimbulkan tingkat penggunaan irasional antibiotic. Berbagai studi menemukan sekitar 40–62% antibiotik digunakan secara tidak tepat. Apotek Nasruhan merupakan salah satu apotek yang sering menerima resep dokter namun apoteker hanya sedikit memberikan informasi obat yang menjadi penunjang penggunaan obat yang benar khususnya antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pengetahuan pasien terhadap perilaku penggunaan antibiotik pada pasien Apotek Nasruhan Ponorogo. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel berjumlah 135 responden dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi square. Hasil Penelitian menunjukkan tinggkat pengetahuan dan perilaku pasien dalam menggunakan antibiotik adalah pada tinggkat pengetahuan baik perilaku penggunaan antibiotik baik adalah sebesar (78,6%), tinggkat pengetahuan cukup perilaku penggunaan antibiotik cukup (75,9%), tinggkat pengetahuan antibiotik kurang perilaku penggunaan kurang (89,8%). Dari hasil uji Chi square diperoleh nilai <0,05. Analisis adanya hubungan yang singnifikan antara tingkat pengetahuan pasien terhadap perilaku penggunaan antibiotik di Apotek Nasruhan Ponorogo. Semakin baik tingkat pengetahuan tentang antibiotik maka semakin baik perilaku pasien dalam menggunakan antibiotik.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call