Faktor resiko terjadinya insiden obat dapat berawal dari masalah cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat yang tidak tepat termasuk obat antibiotik. Masalah obat antibiotik telah menjadi persoalan global yang harus mendapatkan perhatian serius termasuk di Indonesia. Tujuan penelitian untuk melihat gambaran perilaku keluarga dalam menyimpan dan membuang obat antibiotik di Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar. Penelitian deskriptif ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Berdasarkan perhitungan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin, diperoleh sebanyak 100 keluarga di Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Penelitian ini menggunakan instrument berupa kuesioner yang telah memenuhi syarat uji validitas dan reliabelitas. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku keluarga dalam menyimpan dan membuang obat antibiotik termasuk dalam kategori cukup dengan nilai mean masing-masing 6,07 dan 6,90. Berdasarkan hasil uji korelasi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan keluarga terhadap profesi apoteker dan obat antibiotik dengan perilaku keluarga dalam menyimpan dan membuang obat antibiotik yang ditunjukan dengan nilai r = 0,163.
Read full abstract