Kapal penangkap ikan di Indonesia sebagian besar menggunakan mesin diesel sebagai tenaga penggeraknya. Mesin diesel merupakan mesin mekanis dimana singgungan komponen tidak dapat dihindari, sehingga sistem pelumas mutlak diperlukan untuk mengurangi tingkat kerusakan komponen yang bersinggungan. Penurunan kemampuan sisteem pelumas berdampak pada kerusakan mesin. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan sistem pelumas mesin diesel kapal penangkap ikan sehingga memudahkan untuk membuat keputusan dalam melakukan tindakan perawatan dan perbaikan sistem pelumas. Metode untuk mengidentifikasi tiap kegagalan yang mungkin terjadi menggunakan Preliminary Hazard Analysis (PHA) dan Fault Tree Analysis (FTA). PHA merupakan perangkat untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang mengakibatkan kegagalan sistem, FTA merupakan perangkat untuk mengidentifikasi penyebab kegagalan sistem. FTA bekerja dengan menentukan kegagalan yang disebut sebagai “top event”, selanjutnya top event diidentifikasi hubungan faktor penyebab berbagai peristiwa kegagalan dengan pohon kesalahan yang menggunakan gerbang logika sederhana “and” dan “or”. Terbentuknya FTA dapat menentukan faktor penyebab kegagalan dengan minimal cut set. Berdasarkan hasil analisis, terdapat tiga penyebab utama mesin diesel mengalami kegagalan karena sistem pelumas adalah gagalnya komponen sistem pelumas yaitu Kebocoran internal, (Screen pelumas + alarm tekanan + manometer + petugas), dan (Pompa pelumas + alarm tekanan + manometer + petugas).