Year
Publisher
Journal
1
Institution
Institution Country
Publication Type
Field Of Study
Topics
Open Access
Language
Filter 1
Year
Publisher
Journal
1
Institution
Institution Country
Publication Type
Field Of Study
Topics
Open Access
Language
Filter 1
Export
Sort by: Relevance
Analisis Aspek-aspek Kepatuhan Penyelenggara Pos di Indonesia

Studi ini dilakukan untuk menemukenali aspek aspek kepatuhan yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pos dalam menjalankan bisnisnya. Sejauh ini aspek –aspek kepatuhan penyelenggara pos dilihat berdasarkan pemenuhan penyampaian Laporan Penyelenggaraan Pos (LPP) kepada Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) sebagaimana amanah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kominfo No.7 Tahun 2018 . Namun pada dasarnya aspek aspek kepatuhan tersebut perlu diidentifikasi apa saja kewajiban atau komitmen yang harus dipenuhi penyelenggara pos. Penyusunan standar indeks kepatuhan penyelenggara pos dapat dilihat berdasarkan aturan/ regulasi yang menerangkan tentang kewajiban dan komitmen yang harus dipenuhi penyelenggara pos. Klasifikasi tentang kewajiban dan komitmennya dapat dibagi menjadi 3 dimensi : Asas Penyelenggaraan Pos (Kecepatan & Keamanan, Kerahasiaan, Perlindungan, Kemandirian, dan Kemitraan), Regulasi & Kebijakan (Perizinan Pos, Bea/Cukai/Pajak, Karantina, Perlindungan Konsumen) dan Standar Layanan Pos Komersial (Keamanan dan Kerahasiaan, Pengaduan, Saran dan Informasi, Sarana, Prasarana, dan/ Fasilitas, Ganti Rugi, Informasi Layanan). Secara umum indeks kepatuhan penyelenggara pos menunjukkan nilai cukup memenuhi kepatuhan dengan nilai 0,78. Berdasarkan dimensi kepatuhan yang membangunnya dimensi asas penyelenggaraan pos merupakan dimensi yang mendapat predikat telah memenuhi kepatuhan (zona hijau). Sementara itu dua dimensi lainnya yakni regulasi& kebijakan, dan Standar Layanan Pos Komersial mendapatkan predikat cukup memenuhi kepatuhan (zona kuning)

Read full abstract
Open Access
Integration of Low Interaction Honeypot and ELK Stack as Attack Detection Systems on Servers

The high need for information technology that can be accessed anywhere and anytime indirectly opens a big opportunity for irresponsible parties to attack and destroy the system. The server farm is one of the targets most hunted by attackers, intending to damage, and even retrieving victim data. One of the efforts to deal with this problem is to add server security by using honeypot. The existence of a honeypot is one of the efforts to prevent system hacking by creating a fake server to divert attackers access. In its application, the logs generated from the honeypot are only letters and numbers, making it difficult to analyze the logs. It became a problem it will being a lot of log data being processed. To make it easier for administrators in analyzing logs, a visualization system using the ELK Stack is proposed. Honeypot and ELK Stack integration can be a security system solution in detecting attacks while providing visualization to administrators. Five testing schemes were carried out to provide a comparative study between the low interaction honeypot Cowrie and Dionaea. Cowrie delivers a better performance detection system (real-time) compared to the detection system offered by Dionaea, and the average delay time is 3.75 seconds, while ELK managed to provide better monitoring results to administrators through its visualization.

Read full abstract
Open Access
Pengembangan Talenta Nasional bidang Riset dan Inovasi melalui Perencanaan Pelatihan TIK berbasis Gender untuk ASN dan Masyarakat

Di Indonesia, pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional telah diatur dalam Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000. Melalui instruksi tersebut, setiap lembaga pemerintah dan pemerintah daerah dapat mengintegrasikan program pemberdayaan perempuan ke berbagai sektor pembangunan sesuai dengan kewenangan dan fungsinya masing-masing. Persoalannya adalah implementasi atas instruksi presiden belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Kajian mengenai “Pengembangan Talenta Nasional bidang Riset dan Inovasi TIK: Perencanaan dan Penganggaran berbasis Gender untuk ASN dan Masyarakat” adalah salah satu upaya dalam merespon peraturan tersebut.
 Untuk mendapatkan peta strategi dan prioritas keputusan tentang Pengembangan Talenta Nasional bidang Riset dan Inovasi TIK ini menggunakan metode Meta-SWOT. Variable input terdiri dari sumber daya dan kompetisi/tantangan, yang dianalisis menggunakan analisis internal berdasarkan rarely, imitability, dan organization V(RIO). Adapun analisis eksternal didasarkan pada aspek Politik, Ekonomi, Sosio-Kultur, Teknologi, Ekologi, dan Legal/Hukum (PESTEL).
 Hasil analisis internal dan eksternal selanjutnya digunakan untuk melakukan evaluasi strategi. Pada Variable output, terdiri dari Peta kompetitif, peta strategi, dan prioritas strategi. Hasil penentuan strategi pengembangan Talenta Nasional bidang Riset dan Inovasi TIK ini meliputi dua program yakni (1) Assessment Centre Program (ACP); (2) Woman in Technology Development Program (WiTDev) yang dikaji dari tiga aspek, yakni aktivitas, produktivitas, dan sustainability.
 Kesimpulan kajian ini adalah bahwa sektor pendidikan bagi perempuan sangat penting dalam mendorong terjadinya transformasi digital nasional berbasis gender. Pendidikan talenta digital perempuan adalah salah satu kunci pembangunan ekonomi digital berbasis gender. Strategi pembangunan sumber daya talenta bagi perempuan harus tetap dikoordinasikan dengan bidang prioritas dan tujuan pembangunan nasional yang ditetapkan oleh negara, agar ketika terjadi perubahan arah kebijakan, pembangunan sumber daya talenta bagi perempuan dapat segera menyesuaikan.

Read full abstract
Open Access
Pengaruh Literasi Informasi terhadap Penggunaan E-Resources Mahasiswa STMIK Tasikmalaya dengan PLS-MGA

E-resources kini menjadi salah satu komponen terpenting dalam lingkungan akademik, terlebih di masa pandemic COVID 19 ini pembelajaran secara daring. Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak mahasiswa yang menyelesaikan tugas akademik dengan mencari di internet, tanpa membaca, memahami, mengolah informasi tersebut. Mahasiswa yang memiliki kemampuan literasi informasi yang baik mampu memanfaatkan berbagai e-resources untuk kegiatan akademiknya. Kemampuan dalam mengolah informasi ini seringkali dipengaruhi oleh factor latar belakang dari mahasiswa, seperti umur, pendidikan, pengalaman dan intelegensia yang tidak jarang memiliki efek pada nilai pengamatan. Dalam pemodelan persamaan struktural, kondisi ini dapat diakomodasi dengan pendekatan pemodelan multigroup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat literasi infromasi dan penggunaan e-resources mahasiswa dan membuat model simultan antara literasi informasi-penggunaan e-resources dengan memperhatikan faktor latar belakang mahasiswa di STMIK Tasikmalaya. Pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dengan kelas kuliah dan program diploma sebagai stratanya. Metode yang digunakan untuk penelitian adalah kuantitatif dengan analisis Partial Least Square Multigroup Analysis (PLS-MGA). Hasil analisis menunjukkan bahwa factor latar belakang kelas kuliah memperkuat pengaruh literasi informasi pada penggunaan e-resources dimana untuk kelas karyawan pengaruh ini jauh lebih kuat dibandingkan pada kelas regular.

Read full abstract
Open Access