The aims of the study is to see the effect of using power point media on student learning outcomes. Student interest and attention to the subject matter will be further increased during the course of the learning process, that is the way of presentation and delivery of subject matter is made more attractive by using various media, such as using power point as a media through computer devices and Liquid Crystal Display (LCD). The user of this media, will create a lively and interesting learning process than the usage of white board. So that by using power points, it can increase interest in learning process, which will have an impact on increasing learning outcomes.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model Talk Think Write (TTW) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi berguna untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa pada proses belajar mengajar, sedangkan lembar tes bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Pada siklus I aktivitas guru memperoleh nilai rata-rata 26 (katagori cukup) dan aktivitas siswa memperoleh nilai rata-rata 20,5 (katagori cukup). Pada siklus II untuk aktivitas guru memperoleh nilai rata-rata 60 (katagori baik) dan aktivitas siswa 57,5 (katagori baik). Hasil tes pada siklus I rata-rata nilai 67,69 dan ketuntasan belajar klasikal 61,53 % dikatagorikan belum tuntas, siklus II rata-rata nilai 77,2 dan ketuntasan belajar klasikal 88 % dikatagorikan tuntas (KKM 75). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Talk Think Write (TTW) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Kota Bengkulu.

Dalam penelitian ini dipilih model pendekatan pembelajaran kontekstual dengan teknik probing yang bertujuan: (1) mengetahui aktivitas siswa dan guru dalam penerapan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual dengan Teknik Probing. (2) Mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan teknik probing.    Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 5 Kota Bengkulu yang berjumlah 32 orang siswa yang terdiri dari 13orang siswa laki-laki dan 19 orang siswa perempuan. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi guru dan siswa dan tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh : (1) penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan teknik probing dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Dilihat dari siklus I nilai rata-rata 36,5 dengan kriteria baik, sedangkan siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 40,5 dengan kategori baik. (2) Hasil tes untuk berpikir kreatif matematis siswa menunjukkan adanya peningkatan dimana pada pre-test tidak ada siswa dalam kategori baik (B), pada siklus I meningkat menjadi 11 orang siswa dalam kategori baik (B), tetapi masih ada 2 orang siswa mendapat nilai kategori kurang (K). Sedangkan Pada siklus II mengalami peningkatan dimana 23 orang siswa mencapai kategori baik, 9 orang siswa mencapai kategori cukup dan tidak ada lagi siswa yang mendapat kategori kurang dan pada siklus II telah mencapai kriteria keberhasilan ≥60% dari jumlah siswa atau kriteria keberhasilan telah mencapai 21 orang siswa telah mencapai kategori baik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pokok bahasan “Cerita Rakyat” dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X.1 SMA Negeri 7 Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 33,5 dan 40,0 pada siklus II. Artinya aktivitas belajar siswa meningkat sebesar 6,5 (19,4 %). Kedua nilai tersebut tergolong dalam kriteria baik. Pada siklus I nilai rata-rata siswa 63,9 dan 74,1 pada siklus II meningkat 10,2 (15,9 %). Begitu juga dengan ketuntasan belajar siswa pada siklus I ketuntasannya 57,5 % dengan kriteria belum tuntas dan meningkat pada siklus II dengan ketuntasan klasikal 87,5 % dengan kriteria tuntas. Artinya ketuntasan belajar siswa secara klasikal meningkat 30 % dari siklus I. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Bahasa indonesia siswa.

Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan hasil belajar siswa dengan penerapan model kooperatif tipe NHT pada materi pewarisan sifat di SMAN 7 Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada penelitian ini terdapat dua tes yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa yaitu Pretest untuk mengetahui pengetahuan awal dan Postest mengetahui pengetahuan akhir. Pada siklus I skor presentase rata-rata keaktifan peserta didik adalah 68,33 meningkat pada siklus ke II menjadi 83,33. Hasil tes pada pada pembelajaran Biologi materi Pewarisan Sifat. Siklus I yaitu 70,90 menjadi 78,93 pada siklus II, dan ketuntasan belajar pada siklus I yaitu 60,60% menjadi 87,87 % pada siklus II. (KKM 77). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan  Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Terhadap Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa Pada Materi Pewarisan Sifat SMA Negeri 7 Kota Bengkulu.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Nilai Materi Kesetimbangan Pada Pelajaran Kimia Di Kelas Xi Mipa 5 SMA Negeri 5 Kota Bengkulu Semester 1 Tahun pelajaran 2020/2021 adapun Metode pembelajaran adalah langkah-langkah atau upaya-upaya yang ditempuh seorang guru dalam mengatur proses pembelajaran dikelas yang diajarnya. Dalam upaya pengambilan penilaian dalam kegiatan pembelajaran, penting dilaksanakan sebuah proses evaluasi. Evaluasi dimaksudkan untuk mengukur tingkat keberhasilan seorang guru dalam pengajarannya. Ada beberapa cara evaluasi yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam mengukur kemampuan siswa, baik evaluasi yang bersifat kognitif, afektif atau psikomotor. Salah satu teknik pengajaran untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah teknik latihan atau drill. Teknik drill ialah teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar di mana siswa melakukan kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan serta dilakukan secara teratur melaksanakannya dapat membina siswa dalam meningkatkan penguasaan keterampilan dimaksud. Bahkan, diharapkan siswa dapat memiliki ketangkasan itu secara sempurna. Hal ini jelas menunjang prestasi siswa dalam hal tertentu, misalnya sepak bola, bola voli, puisi, cerita atau drama dan seni. Dilihat dari manfaatnya, metode drill dapat digunakan hampir pada semua mata pelajaran. Kemampuan siswa selama mengikuti penelitian menunjukan tingkat keaktifan secara classical sebesar 77,78% dengan rincian sebanyak 8 orang siswa yang masih kurang aktif (18,18%), 16 siswa aktif (44,44%) dan 12 orang siswa aktif sekali (33,33%). Adapun nilai partisipasi siswa sebesar 77,78% . Berikut adalah koreksi atau perbaikan yang terjadi dalam siklus II, nilai atau jumlah siswa yang tuntas diakhir penelitian/siklus II sebanyak 28 orang siswa (80,55%) dan sebesar 7 orang atau sebanyak 19,44% dari seluruh persentase siswa masih harus mengikuti tahap perbaikan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep matematika sisswa dengan penerapan model pembelajartran konteksrtual di SMA Negeri 7 Kota Bengkulu. Secara keseluruhan dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 7 Kota Bengkulu dengan penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dapat disimpulkan bahwa: Siswa sangat suka dengan pembelajaran contextual teaching and learning, karena pembelajaran contextual teaching and learning mengajak siswa untuk belajar, tidak hanya di dalam kelas juga. Siswa diajak untuk mengenal, memahami, dan melaksanakannya.Aktivitas siswa dalam pembelajaran contextual teaching and learning. Siswa sangat aktif dalam pembelajaran contextual teaching and learning, siswa sangat mengerti dan memahami pembelajaran yang diajarkan.Ketuntasan siswa dalam pembelajaran contextual teaching and learning sangat memuaskan, karena siswa memahami pembelajaran contextual teaching and learning.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbedaan hasil belajar kognitif dengan model pembelajaran ADDIE strategi holistic learning berbasis lesson study dan model ADDIE di SMA N 7 Rejang Lebong, jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksprimen. Sampel penelitian siswa SMA N 7 Rejang Lebong kelas X IPA1, X IPA2, dan X IPS2 yang berjumlah 91 orang, dengan pembagian perlakuan terdiri dari dua kelas eksprimen dan satu kelas kontrol. Desain pada penelitian ini adalah pretest dan posttest (Non equivalent). Teknik pengumpulan data hasil belajar kognitif menggunakan soal pilihan ganda pretest dan posttest. Data dianalisis menggunakan uji Anova satu arah (One Way Anova). Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari penerapan model ADDIE strategi holistic learning berbasis lesson study dan model ADDIE terhadap hasil belajar kognitif siswa di SMA N 7 Rejang Lebong, pembelajaran dengan menggunakan model ADDIE strategi holistic learning berbasis lesson study lebih baik dalam meningkatkan kemampuan hasil belajar kognitif dengan perbedaan rata-rata: hasil belajar kognitif model ADDIE holistic learning berbasis lesson study 77,419, hasil belajar model ADDIE 71.00, hasil belajar kelas Konvensional 74,835. Perbandingan hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa penerapan model ADDIE strategi holistic learning berbasis lesson study memberikan hasil belajar kognitif lebih baik dibandingkan model ADDIE dan model konvensional, disarankan agar model pembelajaran ADDIE strategi holistic learning berbasis lesson study dapat diterapkan di lingkungan pendidikan lainnya.

This study aimed to determine the diversity and morphometric characteristics of freshwater fishes found in Air Manna River, Pino District,South Bengkulu Regency Bengkulu Province. The method employed in this study was a direct survey method of research location. Sampling was implemented by dividing stations based on river characteristics consisting of three locations, namely station A with calm river characteristics, station B with characteristics of the river flowing station C with fast water river characteristics. Measurement ofmorphometric characteristics in Osteochilusvittatus (Nilem) andOreochromisniloticus (Tilapia) fish was carried out to see the ratio of the ratio of PT: TB, PT: PK characters.and PS: PSE at stations A, B and C by measuring fish body parts including, total length (PT), body height (TB), head length (PK), standard length (PS), and tail fin length (PSE). Theresults of the study, fish diversity found in three stations have different fish diversity at station A with diversity index 0.808, station B with a Diversity index of 0,856, and at station C with a diversity index of 0,746.Comparison of morphometric ratio result on the characters of PT:TB in (station A) are (Nilem) 1:3.3, (Nila) 1:3.33, (station B) are(Nilem) 1:3.1, (Nila) 1:3.32 and the lowest in (station C) are (Nilem) 1:3.0, (Nila) 1:3,2. The highest ratio ofPT:PK at (station A) are (Nilem) 1:4.6, (Nila) 1:3,5, (station B) are (Nilem) 1:4,5, (Nila) 1:3,43, and the lowest at (station C) are (Nilem) 1:4.4, (Nila) 1:3.42. Meanwhile, the highest ratio of PT:PK on (station A) are (Nilem) 1:3,2, (Nila) 1:3.16, (station B) are(Nilem) 1:3.1, (Nila) 1:3.14, (station C) are (Nilem) 1:3.0, (Nila) 1:3.0.Fish species found in Air Manna River, Pino District, South Bengkulu Regency Bengkulu Province obtained 9 species that belong to 8 families. The types of animals are Anguillidae (Anguila bicolor), Bagridae (Mystus nemurus), Cyprinidae (Osteochilus vittatus), (Tor dourenensis), Gobiinae (Sicyopteruscynocephalus), Clariidae (Clarias batrachus), Channidae (Channa striata), Cichlidae (Oreochromis niloticus), Osphronemida (Trichogaster trichopterus).