Abstract

Perubahan iklim merupakan isu yang sedang dihadapi oleh masyarakat global, yang berpengaruh terhadap variabilitas suhu udara dan curah hujan. Peningkatan suhu udara dapat menyebabkan penurunan debit andalan atau ketersediaan air. Terkait dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trend dari perubahan suhu udara dan curah hujan terhadap ketersediaan air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung selama 30 tahun (1985 s.d. 2015). Analisis kenaikan trend variabel iklim dilakukan dengan menggunakan metode Mann Kendall Trend Test, analisis neraca air menggunakan metode neraca surplus defisit, dan analisis ketersediaan air menggunakan metode Mock. Dari hasil analisis diketahui bahwa tidak ada perubahan variabilitas curah hujan. Suhu rata-rata naik sebesar 0,20C, suhu minimum naik sebesar 0,90C, dan suhu maksimum naik sebesar 0,80C selama 30 tahun terakhir. Ketersediaan air teridentifikasi menurun sebesar 2 m3/s atau sebesar 2.000 l/s selama 30 tahun terakhir. Analisis neraca air kemudian dilakukan berdasarkan nilai kebutuhan air irigasi di intake maksimum sebesar 8,46 l/s/ha dan luas areal irigasi yang diairi oleh Bendung Katulampa yang berkurang mulai tahun 1985 sampai 2015 dari 1.288 ha menjadi 333 ha. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi defisit neraca air untuk lahan pertanian di DAS Ciliwung. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk pengelolaan sumber daya air di daerah hulu DAS Ciliwung.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call