Abstract

ABSTRAK
 Aktivitas pertanian tidak bisa dipisahkan dari peran perempuan. Mereka berperan muali dari sebelum proses produksi, proses produksi, memanen, paska panen dan menjual hasil panen. Desa sumberdodol Kabupaten Magetan merupakan desa pertanian di Jawa Timur yang tidak bisa dipisahkan dari peran perempuan dalam aktivitas pertanian. Perempuan di Desa Sumberdodol banyak yang beraktivitas sebagai pekerja pertanian untuk mendukung ekonomi keluarga. Disisi lain, mereka juga tetap menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga dalam keluaga mereka. Perempuan dalam masyarakat menjalankan dua peran sekaligas, yakni pada ranah domestic dan ranah public/ekonomi. Penelitian ini menggunakan wawancara, obersavasi, dan dokumentasi dalam pengumpulan data. Teori yan digunakan adalah WID (woman in development) dengan empat komponen yaitu: welfare, equity, antipoverty, efficiency dan empowerment of women in development. Namun, WID kurang dalam melihat atau memahami gap dalam peran ganda perempuan. Sehingga tulisan ini juga menggunakan konsep kesetaraan gender untuk melihat gap dalam peran ganda perempuan. Argumen utama dari penelitian ini adalah proses pembangunan melalui kegiatan pertanian mendorong keberadaan peran ganda perempuan; ada ketidaksetaraan gender di sektor ini dan merupakan hambatan bagi pembangunan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan di pedesaan, melalui studi di Desa Sumberdodol Kabupaten Magetan, mengabaikan kesetaraan gender di tempat kerja. Oleh karena itu, perlu restrukturisasi program pembangunan.
 Kata kunci:pertanian, pembangunan, kesetaraan gender, perempuan 
 
 

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.