Abstract

Daun waru laut (Hibiscus tiliaceus L.) bermanfaat sebagai antioksidan karena mengandung flavonoid yang dapat menangkal radikal bebas. Flavonoid yang dihasilkan pada daun waru laut sebesar 50% yaitu 1,43 mg/mL. Antioksidan dapat dikembangkan dalam sediaan kosmetik, seperti krim. Karakterisasi fisik sediaan merupakan hal penting untuk menentukan kualitas sediaan. Sediaan krim perlu dilakukan uji iritasi untuk melihat reaksi pada kulit seperti eritema dan edema yang mungkin dapat ditimbulkan oleh bahan penyusun formula yang memiliki potensi iritasi seperti propilenglikol. Uji iritasi juga bertujuan untuk menjamin keamanan suatu sediaan sebelum digunakan pada kulit manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil karakterisasi dan efek iritasi kulit dari bahan baku atau produk akhir dari sediaan krim ekstrak daun waru laut. Penelitian ini merupakan metode eksperimental eksploratif. Tahapan penelitian meliputi ekstraksi daun waru laut menggunakan metode remaserasi dengan pelarut etanol 96%. Hasil ekstrak daun waru laut diuji kualitatif untuk senyawa flavonoid. Krim selanjutnya dievaluasi karakteristik fisiknya Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik fisik krim ekstrak daun waru laut memenuhi syarat meliputi organoleptis, homogenitas, uji pH (6), viskositas (4727,67 ± 582,866 cp), daya sebar (5,48 ± 0,101 cm), daya lekat (33,89 ± 3,789 detik), daya tercuci (3,86 ± 0,115 mL), daya proteksi (7,30 ± 0,675 menit) dan tipe krim (M/A). dan uji iritasi krim tidak menunjukkan adanya eritema dan edema pada kulit. Berdasarkan hal tersebut maka sediaan krim ekstrak daun waru laut dinyatakan tidak mengiritasi.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call