Abstract

Petani rentan terinfeksi dermatofita karena kesehariannya kontak dengan tanah yang merupakan habitat kapang. Onikomikosis (tinea unguium) merupakan penyakit kuku tangan dan kuku kaki akibat dermatofita. Meskipun tidak menyebabkan kematian, namun penyakit ini dapat menurunkan produktivitas penderitanya. Personal hygiene, penggunaan alat pelindung diri dan lama menjadi petani, erat hubungannya dengan kejadian Onikomikosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies kapang penyebab onikomikosis. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian berjumlah 24 orang petani padi di Desa Mayang Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Data dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara, observasi dan pemeriksaan kuku. Onikomikosis dilihat berdasarkan perubahan struktur dan warna pada kuku tangan dan kuku kaki. Kuku yang terinfeksi diambil dan diperiksa secara mikroskopis. Spesimen selanjutnya dikultur pada media Saboraoud Dextrose Agar (SDA). Koloni yang tumbuh diidentifikasi secara makroskopis dengan melihat morfologi dan ciri koloni serta diperiksa secara mikroskopis dengan pewarnaan Lactophenol Cotton Blue (LCBP). Hasil penelitian ditemukan dua jenis jamur dermatofita dan non dermatofita. Infeksi onikomikosis didominasi oleh jamur dermatofita dengan prevalensi sebesar 63% (15/24), sedangkan tingkat infeksi jamur non dermatofita sebesar 37% (9/24). Spesies dermatofita yang menginfeksi yaitu Trichopyton rubrum (33%) dan Trichopyton mentagophytes (29%). Sedangkan jamur non dermatofita yang ditemukan yaitu Aspergilus fumigatus (17%) dan Aspergilus niger (21%).

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.