Abstract

This article aims to describe and analyze the cultural values of Torang Samua Basudara which are the philosophy of living in harmony in the city of Manado. This study uses qualitative research methods, with data collection techniques namely observation and interviews, data analysis using three stages, namely data collection, reduction, and drawing conclusions. The results of the study provide an overview of the history of the origin of the meeting between ethnic Minahasa and immigrants who show an attitude of openness and care for the Minahasa people, then the core meaning of the torang samua basudara value is that we are all God's creations, must love one another, cherish and live in good conditions, as well as the reality of interpersonal life. religion in the city of Manado shows a harmony in society, differences do not become obstacles but they support each other in the common good.

Highlights

  • analyze the cultural values of Torang Samua Basudara which are the philosophy of living in harmony in the city

  • The results of the study provide an overview of the history of the origin of the meeting between ethnic Minahasa and immigrants who show an attitude of openness and care for the Minahasa people

  • religion in the city of Manado shows a harmony in society

Read more

Summary

Sejarah konflik horizontal di Indonesia telah dimulai semenjak tahun

1997 mulai pada konflik agama di Ambon dan Poso, konflik etnik di Kalimantan dan. Papua, ini menjadi refleksi bahwa dibutuhkan wawasan kebangsaan guna menghindari terjadinya proses disintegrasi (Prayudi, 2004). Namun fenomena berbeda terjadi di kota Manado, sebagai kota yang memiliki masyarakat yang majemuk terdiri dari berbagai etnik (minahasa, makassar, bugis, gorontalo, jawa, dan lainnya) tidak menunjukkan peningkatan konflik, bahkan beberapa kasus konflik agama seperti ambon dan poso tidak berdampak ke wilayah Kota Manado, bahkan pada saat konflik berlangsung, mereka menerima pengungsi dari korban-korban konflik tersebut (islam dan kristen) untuk tinggal bersama. Tujuan dan fokus penulisan artikel ialah untuk menggambarkan sejarah awal pertemuan etnik minahasa dengan etnik lainnya, menganalisis makna dari nilai torang samua basudara sehingga mereka dapat hidup harmoni ditengah perbedaan, serta realitas kehidupan antar agama di kota Manado. Fakta selanjutnya memperlihatkan keterbukaan orang minahasa dalam kehidupan sosial budaya berkaitan dengan penerimaan pendatang untuk menetap dan bekerja dengan mereka menjadikan wilayah Manado lebih majemuk dibanding kota lainnya di Indonesia.

Pendidikan seperti
DAFTAR PUSTAKA
Findings
Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call