Abstract

Perekonomian Indonesia pada tahun 2019 tumbuh sebesar 5,02 persen (BPS, 2019). Perekonomian Indonesia pada mulanya diprediksi akan tumbuh lebih baik pada tahun 2020. Akan tetapi, pada awal 2020 timbul virus COVID-19 yang menyebabkan pandemi. Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada aspek sosial, ekonomi, dan keuangan, serta pada iklim investasi. Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia dengan menggunakan model ARIMA. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 terhadap iklim investasi di Indonesia, dengan menganalisis korelasi jumlah penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 dengan harga saham penutupan harian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Data yang digunakan pada penelitian ini mulai dari tanggal 2 Maret 2020 sampai dengan 5 Agustus 2020. Berdasarkan hasil analisis, model ARMA (1,1) ARCH (1) merupakan model yang sesuai digunakan untuk meramalkan data COVID-19. Model ARMA (1,1) dengan pemodelan ragam ARCH (1) lalu digunakan untuk memprediksi jumlah kasus COVID-19 pada tanggal 6 s.d. 10 Agustus 2020. Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson, kedua variabel memiliki korelasi sebesar 0,455. Setelah penerapan kebijakan new normal, kegiatan perekonomian di Indonesia mulai tumbuh kembali. Meskipun terdapat penambahan kasus COVID-19, berbagai sentimen positif di masyarakat seperti penemuan vaksin COVID-19 serta berbagai kebijakan stimulus oleh pemerintah menyebabkan penguatan pada iklim investasi Indonesia yang memengaruhi penguatan pada harga saham IHSG.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call