Abstract

Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga juga merupakan sebuah kelompok yang terbentuk dari hubungan (konsepsi) laki-laki dan wanita yang telah diikat dalam suatu perkawinan, berlangsung lama untuk menciptakan serta membesarkan anak atau keturunan dalam sebuah keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu dan kehadiran anak-anak. Berbeda dengan keluarga yang mengalami perceraian atau broken home, biasanya anak lah yang mengalami kendala dalam proses perkembangan emosinya. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah seorang anak berusia 7 tahun bernama Azzam Jabbar Farakhan yang biasa disapa dengan Azzam. Metode yang digunakan adalah survey dengan menginterview Azzam dan guru Azzam disekolah. Hasilnya Azzam memang mengalami perkembangan emosi yang kurang bila dibandingkan dengan teman sekelas di sekolahnya tetapi Azzam bisa berdapatasi dengan baik akan hadirnya keluarga baru dari ibu kandungnya. Hal ini dikarenakan Azzam mendapatkan figure baru yang dapat mengisi kekosongan dan di bantu oleh lingkungan sekolah serta keluarga yang mendukung serta mengasihi Azzam.Kata Kunci: Keluarga, Perkawinan, Broken Home, Perkembangan Emosi Anak

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.