Abstract
Penelitian ini bertujuan mengembangkan metode seleksi benih padi unggul menggunakan pendekatan Fuzzy dan K-Means Clustering, dengan studi kasus di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, yang merupakan salah satu daerah penghasil padi utama di Indonesia. Metode Fuzzy digunakan untuk menangani ketidakpastian dalam penilaian karakteristik benih, memungkinkan setiap atribut benih (seperti tinggi tanaman, kadar amilosa, berat butir, dan hasil panen) memiliki nilai keanggotaan dalam kategori tertentu. Proses fuzzifikasi ini memberikan fleksibilitas dalam mengevaluasi kualitas benih secara bertahap, yang selanjutnya dikonversi melalui proses defuzzifikasi untuk memperoleh nilai akhir yang menentukan kualitas benih. K-Means Clustering berperan dalam mengelompokkan benih berdasarkan karakteristik yang telah diberikan nilai keanggotaan. Algoritma ini membagi data benih ke dalam beberapa cluster, seperti kualitas rendah, sedang, dan tinggi, dengan menghitung jarak antara karakteristik benih dan centroid tiap cluster. Proses iteratif ini menghasilkan kelompok benih dengan karakteristik yang serupa, sehingga memudahkan dalam rekomendasi varietas unggul. Evaluasi dilakukan menggunakan metrik akurasi clustering dan validasi siluet score untuk memastikan kohesi dan perbedaan antar cluster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ini efektif dalam mengidentifikasi benih padi unggul dengan akurasi tinggi. Rekomendasi varietas meliputi benih padi biasa seperti Mengkongga dan Ciherang, serta varietas unggul seperti Inpari 32, Inpari 48, Padjajaran Agritan, Inpari IR Nutri Zinc, dan Pamera, yang sesuai dengan kondisi spesifik di Kabupaten Kutai Kartanegara. Implementasi metode ini diharapkan dapat membantu petani dalam memilih benih berkualitas tinggi, sehingga mendukung peningkatan produktivitas panen di wilayah penelitian.
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have