Abstract

Negasi merupakan bentuk penyangkalan atau peniadaan. Peniadaan menggunakan kata sangkalan yang merujuk pada sesuatu yang telah terjadi atau yang belum terjadi. Tulisan ini bertujuan mengungkapkan pola pembentukan kalimat dengan negasi yang terdapat dalam referensi tertulis bahasa Sasak. Dengan demikian, pendekatan deskriptif kualitatif dianggap paling sesuai untuk tulisan ini. Data diperoleh menggunakan metode simak yang diterapkan pada buku muatan lokal bahasa Sasak kelas 7, 8, dan 9. Data yang dikumpulkan berupa kalimat dengan unsur negasi. Semua pelajaran (1—16) pada setiap jenjang diambil. Data tersebut dianalisis menggunakan metode padan intralingual dengan teknik hubung banding menyamakan (HBS) dan hubung banding membedakan (HBB). Metode tersebut bertujuan mengelompokkan kalimat berdasarkan posisi pemarkah negasinya. Tahapan tersebut dilanjutkan dengan mengerucutkan pengelompokan tersebut menjadi kalimat bernegasi tunggal atau ganda dengan satu verba atau lebih. Simpulan berdasarkan kajian tersebut adalah negasi dalam bahasa Sasak memperkuat sistem topikalisasi yang menjadi ciri bahasa Sasak yang mengedepankan topik pembicaraan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call