Abstract


 
 
 
 Ruang guru merupakan tempat para guru untuk bekerja dan melakukan aktivitasnya. Kebutuhan ruang guru disesuaikan dengan aktivitas bekerja guru tersebut. Beberapa permasalahan yang dapat menghambat aktivitas pekerjaan mereka yaitu sirkulasi yang kurang nyaman, jarak antar furniture berdekatan, kebutuhan storage yang belum mencukupi, citra ruang guru sebagai bangunan bersejarah yang kurang terasa. Selain itu, adanya pandemi COVID-19 membuat perubahan perilaku aktivitas bekerja di ruang guru sehingga aktivitas guru harus disesuaikan dengan kondisi New Normal. Beberapa permasalahan ini membuat ruang guru memerlukan perancangan ulang atau re-desain yang bertujuan agar masalah yang dihadapi pengguna dapat diatasi dan menjamin kenyamanan guru dalam melaksanakan aktivitasnya. Hal yang menjadi tantangan dalam perancangan ini yaitu bangunan ruang guru ini merupakan bangunan cagar budaya yang merupakan peninggalan dari kolonial Belanda sehingga masih menggunakan gaya arsitektur Art Nouveau dan Art Deco. Proyek perancangan ini menggunakan metode analisis Design Thinking dengan tahapan; Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test. Penelitian diakhiri dengan konklusi berupa saran dan kesimpulan dari perancangan desain interior dengan konsep “Eclectic”. 
 
 
 

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call