Abstract
Produk antistunting menjadi inovasi dalam mengatasi permasalahan malnutrisi, namun keterbatasan pemodelan hewan uji menjadi salah satu hambatan dalam pengembangan produk tersebut. Penelitian ini bertujuan menciptakan hewan model malnutrisi melalui formulasi pakan rendah protein. Formulasi pakan rendah protein dari tepung maizena dan tapioka diberikan kepada hewan uji yang dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu kelompok normal, kelompok maizena dan kelompok tapioka. Induksi pakan dilakukan 15 hari dimana kelompok normal diberikan pakan CP551, sedangkan dua kelompok uji masing-masing diberikan pakan formulasi. Perubahan bobot badan tikus dianalisis selama 15 hari perlakuan. Parameter malnutrisi, yaitu kadar hemoglobin, albumin dan protein total pada darah hari ke-0 (sebelum perlakuan) dan hari ke-15 (setelah perlakuan) diukur dan dibandingkan. Hasil pengamatan bobot badan menunjukkan kedua pakan formulasi rendah protein dapat menciptakan kondisi malnutrisi setelah dibandingkan terhadap kelompok normal (p<0,05). Persentase penurunan kadar hemoglobin, albumin dan protein total terbesar ditunjukkan oleh kelompok maizena dengan nilai penurunan masing-masing sebesar 5,68%; 12,70% dan 7,64% dibandingkan kelompok tapioka dengan penurunan masing-masing sebesar 0,53%; 2,30% dan 4,74%. Namun, tidak terdapat perbedaan signifikan perubahan bobot badan antara dua kelompok uji (p>0,05). Formulasi pakan rendah protein dari tepung maizena dan tapioka dapat menciptakan kondisi malnutrisi pada hewan uji dengan formulasi terbaik diberikan oleh pakan maizena.
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have