Abstract

Internet telah menjadi media utama dalam penyebaran informasi, namun perkembangan teknologi dan kemudahan akses internet juga membawa tantangan yang serius, terutama dalam konteks penyebaran berita palsu atau hoaks. Penyebaran berita hoaks adalah salah satu permasalahan yang marak ditemui pada media online hingga menjelang Pemilu 2024 dimana potensi penyebaran hoaks sangat tinggi. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif serta bersifat deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi. Dalam memitigasi serta mengantisispasi media online yang bergabung dengan JMSI agar tidak membuat dan menyebarkan hoaks, diperlukan wartawan dan media yang berkualitas dan kredibel. Pelatihan dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) merupakan salah satu upaya yang dilakukan JMSI agar anggotanya tidak membuat hoaks dan memahami betul Kode Etik Jurnalistik. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa JMSI sebagai organisasi perusahaan pers telah melakukan berbagai upaya pencegahan hoaks seperti melakukan verifikasi ketat terhadap media online yang ingin bergabung dengan JMSI serta memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas media dan wartawan, disisi lain JMSI juga harus membantu dengan berbagai pihak agar berita hoaks khususnya jelang Pemilu 2024 dapat diatasi dengan tepat dan masyarakat juga harus lebih kritis dalam mencerna informasi yang didapat di media online.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.