Abstract

Talasemia meningkat dua kali lipat dari 4896 kasus tahun 2012 menjadi 8761 kasus pada tahun 2018. Diperkirakan 2.500 bayi baru lahir dengan talasemia setiap tahunnya di Indonesia. Provinsi Banten menempati posisi ke empat dalam jumlah talasemia terbanyak. Pencegahan untuk memutus rantai talasemia bisa dilakukan dengan menghindari pernikahan sesama pembawa sifat talasemia. Target pencegahan dan edukasi talasemia paling baik untuk remaja dengan memberikan pemahaman penyakit talasemia dan mendorong untuk berhati-hati dalam memilih pasangan. Tujuan: Mengetahui gambaran perubahan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberikan edukasi berupa video penyakit talasemia pada siswa SMK Bina Bangsa Tangerang tahun 2023. Metode: Menggunakan desain quasi eksperimental dan pengumpulan data dengan kuesioner. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Lemeshow sehingga didapatkan jumlah sampel kelompok intervensi 25 dan tanpa intervensi 25 siswa dengan teknik purposive sampling. Uji beda mean pretest dan posttest pengetahuan dan sikap kedua kelompok menggunakan uji T dependen, sedangkan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan pemahaman sikap kelompok intervensi setelah diberi video edukasi talasemia mengunakan uji T independen. Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan (p value=0,000) dan pemahaman sikap (p value= 0,000) pada siswa kelompok intervensi setelah diberikan video edukasi talasemia. Simpulan dan Saran: Media video edukasi penyakit talasemia efektif meningkatkan pengetahuan dan pemahaman sikap siswa terhadap penyakit talasemia. Diharapkan edukasi kesehatan penyakit talasemia lebih intensif dilakukan dari pihak sekolah sebagai upaya pencegahan untuk memutus rantai talasemia. Kata kunci: Talasemia, pengetahuan, sikap, edukasi

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call