Abstract

Latar belakang: Pelaksanaan Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (10 LMKM) yang belum optimal menjadi perhatian khusus. Berbagai regulasi sudah ada, tetapi cakupannya serta praktik lainnya terkait pemberian ASI seperti IMD belum mencapai target yang ditetapkan terutama di Klinik Bersalin dan Praktik Bidan Mandiri (PMB) karena selama ini fokus implementasi hanya tertuju pada rumah sakit. Tujuan: Mengevaluasi implementasi keberhasilan program 10 LMKM di PMB Bidan “U” Kota Depok. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Metode pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 3 orang provider dan 6 orang ibu penerima program. Tempat dan Waktu penelitian di PMB Bidan “U” Kota Depok pada bulan Oktober sd Desember 2023. Analisis penelitian menggunakan model Miles dan Hubberman. Dimulai dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan, semua bidan mendukung kegiatan pemberian ASI termasuk diskusi sejak kehamilan, semua bidan membantu upaya iniasi menyusu dini (IMD) dan rawat gabung pada ibu yang melahirkan di PMB ”U”. Seluruh ibu menyusui tidak pernah menerima bingkisan yang mencantumkan logo merek pengganti ASI (PASI) dan ibu memiliki kepekaan terkait tanda bayi mau menyusu. Namun terdapat beberapa yang belum terlaksana dengan optimal antara lain : belum ada kebijakan tertulis tentang 10 LMKM dan belum terbentuknya kelompok pendukung ASI (KP-ASI). Saran : Perlu adanya kebijakan tertulis tentang 10 LMKM, serta diharapkan semua bidan dapat mengikuti pelatihan manajemen laktasi sehingga pelaksanaan 10 LMKM lebih optimal. Kata Kunci : Menyusui, ASI, 10 LMKM

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call