Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan kegiatan BPB, tercatat sebanyak 9.657Balita (8,93%) dengan status stunting (masalah gizi kronis) dari 107.189 balita yang ditimbang di Kota Bandung di tahun 2020. Dari data tersebut, sebesar 2,27% atau 2.434 Balita berada pada status sangat pendek dan 6,65% atau 7.133 Balita berstatus pendek. Tujuan: untuk mengetahui factor yang berpengaruh pada kejadian stunting di kota bandung. Metode: Jenis penelitian ini yaitu deskriptif analitik exploratory study menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah Sebagian Sebagian ibu yang memiliki balita yang tinggal di Kota Bandung. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability menggunakan cara Purposive Sampling. Hasil : Pendidikan ayah yang tinggi pada kejadian stunting dengan nilai P-value sebesar 0,034. Pemberian pengolahan makanan local setiap hari pada balita stunting dengan dengan persentase 68% pada Uji Chi square didapatkan nilai p-value 0,022 (p-value <0,05). Nilai p-value 0,001 (p-value < 0,05). Kesimpulan: Faktor risiko kejadian stunting pada balita adalah tingkat Pendidikan ayah, pengolahan makan local, dan pola asuh makanan bergizi.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call