Abstract
Perkembangan dunia usaha batik dan tas anyaman semakin luas menuntut semua pelaku usaha lebih matang dalam mengatur usahanya. Manajemen usaha memegang peranan penting dalam keberhasilan peningkatan pendapatan dan keberlangsungan usaha. Batik Talunombo merupakan pionir batik motif Carica, Purwaceng dan Candi Dieng yang mengangkat kearifan lokal. Sedangkan tas anyaman jali merupakan usaha baru dengan tas modern yang menggunakan bahan sintetis dan ekonomis. Namun, fakta yang ada bahwa bisnis yang dijalankan tersebut belum terorganisir dengan baik. Kemampuan perencanaan, pemasaran, manajemen SDM, inovasi produk serta belum optimal. Dampaknya produk tidak setiap hari terjual. Melihat hal tersebut, Tim Pelaksana melalui kegiatan pengabdian PPK Ormawa UNSIQ melakukan kegiatan pendampingan manajemen usaha di desa Talunombo, Kecamatan Sapuran. Metode pengabdian yang digunakan yaitu metode partisipasi dengan model Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengimplementasian (Actuating) dan Pengawasan (Controling). Selama Pendampingan, respon positif dan antusias peserta yang mengikuti mencapai prosentasi kehadiran 100 %. Peningkatan pemahaman peserta selama pelatihan dibuktikan dengan kemampuan mengerjakan soal pretest dan posttest yang diberikan dalam kategori sedang. Pemasarannya melalui Instagram sudah meningkat. Dampak dari kegiatan ini peserta pelatihan memahami materi mengenai perencanaan, pengorganisasian, aktualisasi dan pengontrolan usaha dengan baik dibuktikan dengan adanya hasil pretest dan postest sebesar 50 %, melakukan inovasi produk dan mengevaluasi produk secara berkala sehingga usaha yang dijalankan dapat berkembang, bersaing dan berkelanjutan.
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have