Abstract
Pembinaan tata boga di lembaga pemasyarakatan (lapas) penting dilakukan untuk meningkatkan keterampilan narapidana dalam memasak dan menyajikan makanan yang sehat, serta membantu mereka untuk mendapatkan pekerjaan setelah keluar dari lapas. Namun, terdapat masalah dalam sistem tata boga lapas di Indonesia, seperti kurangnya anggaran dan peralatan yang memadai, minimnya pelatihan dan pengawasan terhadap petugas tata boga, dan praktik korupsi yang mengakibatkan penurunan kualitas makanan. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya, seperti mengalokasikan anggaran yang memadai, memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada petugas tata boga, meningkatkan pengawasan dan inspeksi terhadap keamanan dan kualitas makanan, dan mengadopsi program tata boga yang lebih baik dan berkelanjutan. Salah satu program pembinaan yang diusulkan adalah pembuatan kue putu ayu di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, dengan metode pendekatan partisipatif, pelatihan dan pembinaan, pendekatan kolaboratif, dan monitoring dan evaluasi. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian narapidana dalam pembuatan kue putu ayu dan menjadi bekal bagi mereka ketika kembali ke masyarakat. Tujuan program ini adalah untuk mengaktualisasikan tujuan pemasyarakatan yaitu reintegrasi sosial, dengan harapan dapat memulihkan hubungan hidup, kehidupan, dan penghidupan narapidana.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.