Abstract

Riau merupakan provinsi dengan perkebunan kelapa sawit terbesar yang kemudian menjadi potensi luar biasa dalam sumber pendapatan daerahnya. Tetapi tidak dapat dipungkiri potensi tanpa diiringi kemampuan dan keterampilan yang baik akan menyebabkan ketergantungan. Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, ketergantungan terhadap harga penjualan tandan buah segar kelapa sawit terjadi disetiap wilayah yang tidak memiliki kemampuan dalam mengelola lebih lanjut potensi yang mereka miliki. Disamping itu, di era teknologi ini masih banyak masyarakat yang belum mampu memanfaatkan teknologi dalam membantu kegiatan ekonomi terutama masyarakat di pedesaan. Dalam rangka mengatasi hal ini diperlukan solusi yang dapat memberikan pengembangan kemampuan dan keterampilan dalam mengelola tanaman kelapa sawit dengan memanfaatkan inovasi teknologi sehingga masyarakat dapat mengembangankannya menjadi kegiatan ekonomi yang baru. Sebagaimana konsep pemberdayaan yang berkembang dari kondisi lemah atau ketidakberdayaan yang dapat dilihat dari segi pengetahuan, sikap, keterampilan, modal usaha, semangat dan lainnya yang menyebabkan ketergantungan. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana konsep pemberdayaan yang digunakan dalam mengatasi permasalahan tersebut. Studi literatur yang dilakukan dalam artikel ini bersumber dari berbagai data sekunder seperti buku, jurnal, laporan penelitian, skripsi, surat kabar dan lainnya yang sesuai dengan kajian yang dilakukan. Kemudian data yang didapat diolah dan dipaparkan secara deskriptif. Hasil kajian yang telah dilakukan menyatakan bahwa pelatihan dengan memanfaatkan inovasi teknologi melalui pemberdayaan dapat menjadi solusi yang tepat dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call