Abstract
Artikel ini membahas mengenai intimidasi yang terjadi dalam komunikasi politik melalui media sosial selama kampanye di Jakarta. Untuk menginvestigasi fenomena bullying dalam interaksi politik melalui media sosial publik di Jakarta, digunakan model deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan empat temuan utama: 1) Bullying politik merupakan berita yang dibicarakan paling banyak saat kampanye pemilihan presiden 2019, yang berdampak negatif pada persatuan sosial, empati antar Agama. 2) Pemberitaan yang berasal dari YouTube terbukti memiliki pengaruh terbesar terhadap pola pikir masyarakat Jakarta dalam diskusi politik di warung kopi. 3). Kekerasan politik mempengaruhi perubahan dalam keputusan politik dalam PILPRES 2019 selama masa kampanye. Sekitar 70% konten berita di media sosial berasal dari laporan yang dijadikan dasar dalam komunikasi politik. Dengan memperhatikan fakta ini, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak informasi mengenai pelecehan politik yang dibagikan oleh masyarakat kota Jakarta melalui media sosial, semakin besar tantangan yang mereka hadapi dalam menjaga persaudaraan serta menciptakan praktik berpikir yang sehat di platform tersebut.
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have