Abstract

Rara Beruk lahir di Desa Palar Legen, wilayah Klaten Selatan, Surakarta. Orang tuanya, Kiai Jagasura atau Jagaswara adalah penduduk desa yang miskin. Meskipun demikian, Jagasura dapat menciptakan kehidupan rumah tangga yang damai, sejahtera dan bahagia. Jagasura dan istrinya banyak melakukan tapa brata dengan permohonan agar Tuhan berkenan memberikan kehidupan yang layak. Saat istri Jagasura mengandung, ia bermimpi melihat bulan purnama dan matahari, yang keduanya memancarkan sinar terang di puncak gunung. Ia juga melihat sinar pelangi. Ketiga sinar itu bertarung dan sinar bulan meredup terkalahkan, dan akhirnya berubah menjadi bintang. Kemudian, bintang itupun tergulung oleh sinar matahari. Nyai Jagasura pun melahirkan bayi perempuan yang memancarkan kecantikan yang teramat sangat. Bayi itu diberi nama Rara Mulatsih dan diberi nama panggilan Rara Beruk.Nama itu diberikan untuk mengenang kelahiran bayi yang mendatangkan rejeki yang berlimpah-limpah. Semenjak kelahiran Rara Beruk, kehidupan Jagasura membaik

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.