Abstract

Penularan SARS-CoV-2 di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Pandemik COVID-19 tidak hanya berdampak pada individu yang terinfeksi langsung, tetapi juga berimbas kepada para penyintas kolateral, yaitu mereka yang kehidupannya ikut terdisrupsi akibat krisis. Pulau Jawa adalah episentrum penularan COVID-19 di Indonesia. Beberapa studi menunjukkan bahwa kejadian COVID-19 memiliki hubungan yang erat dengan tingginya konsentrasi zat partikulat di udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas udara dan risiko penularan COVID-19 di Pulau Jawa. Kualitas udara diukur dengan konsentrasi NO2, sedangkan risiko penularan COVID-19 direfleksikan oleh Indeks Kewaspadaan COVID-19. Penelitian ini menggunakan empat model untuk melihat pengaruh kadar NO2 terhadap Indeks Kewaspadaan COVID-19, dimana variabel kepadatan penduduk ditambahkan sebagai kontrol. Model-0 adalah model dasar tanpa efek kelompok dan efek spasial. Model-1 adalah pengembangan dari Model-0 dengan menambahkan efek spasial. Model-2 adalah pengembangan dari Model-0 dengan menambahkan efek kelompok. Sedangkan, Model-3 adalah model lengkap dengan efek kelompok dan efek spasial. Hasil analisis menunjukkan bahwa Model-3 adalah model terbaik dalam menjelaskan pengaruh kadar NO2 terhadap Indeks Kewaspadaan COVID-19. Model-3 mampu meningkatkan kinerja model secara substansial. Hasil pengujian mengindikasikan bahwa kadar NO2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Kewaspadaan COVID-19, setelah efek kelompok dan efek spasial diperhitungkan. Dengan demikian, disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi NO2 yang mencerminkan semakin buruk kualitas udara, semakin tinggi pula risiko penularan COVID-19. Hasil ini memiliki implikasi penting untuk strategi pencegahan penyebaran COVID-19, khususnya pada daerah-daerah dengan tingkat pencemaran udara yang tinggi.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call