Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri petani milenial. Desain penelitian menggunakan desain kualitatif dengan metode studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, NTB. Dalam penelitian ini teori yang digunakan yaitu, interaksionisme simbolik oleh George Herbert Mead. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, dokumentasi, dan rekaman arsip. Dilanjutkan dengan validasi data penelitian menggunakan triangulasi sumber. Kemudian, teknik analisis data menggunakan analisis data induktif. Hasil penelitian menunjukkan petani milenial di Kecamatan Suralaga memiliki kepercayaan diri dan bangga dengan identitas bertani. Konsep diri yang terbentuk pada petani milenial dipengaruhi tiga faktor yaitu, faktor lingkungan keluarga dan teman dekat, faktor lingkungan tempat tinggal, dan faktor pendidikan. Dari ketiga faktor tersebut ditemukan alasan yang mendasari konsep diri petani milenial yaitu, tradisi turun-temurun, menganggap usaha tani banyak keuntungannya, dan merasa terpanggil sebagai generasi penerus. Kata Kunci: Konsep Diri, Petani Milenial, Interaksionisme Simbolik

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call