Abstract
Abstrak- Rumah adalah sebuah konsekuensi fenomena budaya, dimana bentuk dan organisasinya sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya tempatnya berada. Sosio-budaya sendiri merupakan hasil pikiran dan akal budi, yang ada untuk kehidupan bermasyarakat. Hasil dari proses berbudaya ini menghasilkan berbagai perwujudan, seperti kesenian, kepercayaan, hingga karya arsitektur.Desa Tepal di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, merupakan satu dari sedikit desa terpencil di Pulau Sumbawa yang masih mempertahankan tradisi dan adat istiadat yang diturunkan oleh para leluhurnya. Wujud fisik arsitekturalnya masih melekat dengan nilai-nilai dan tradisi yang berlaku. Hal ini dapat dilihat pada wujud fisik, sistem pengukuran, serta elemen lain pada rumah huniannya.Rumusan masalah yang menjadi landasan penelitian ini mencakup bagaimana aspek sosio budaya mempengaruhi konfigurasi spasial dan elemen pembentuk ruang Tepal. Tujuannya untuk menjelaskan kekuatan-kekuatan dalam kaitan aspek sosiobudaya yang mempengaruhi konfigurasi spasial dan elemen pembentuk ruang pada hunian.Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode kualitatif deskriptif dengan melakukan pengamatan terhadap wujud fisik hunian yang dipengaruhi oleh aspek sosiobudaya dari adat istiadat yang berlaku. Diperoleh kesimpulan bahwa terdapat aspek filosofis serta nilai-nilai seperti nilai kepercayaan, peran gender, usia, kebiasaan, dan ekonomi mempengaruhi penataan ruang pada bagian dalam, luar, serta elemen pembentuk rumah.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.