Abstract

Aplikasi biopestisida secara tunggal untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) umumnya belum memberikan hasil yang optimal, sehingga perlu dikombinasikan dengan teknik pengendalian lain. FP12-Ind-1, FP12-Ind-2, dan FP12+TT47 adalah tiga formulasi biopestisida yang mampu mempertahankan viabilitas agens hayati > 80% selama enam bulan penyimpanan, sehingga keefektifannya perlu dievaluasi. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi keefektifan biopestisida yang dikombinasikan dengan varietas tahan dalam pengendalian penyakit blas di rumah kaca. Pengujian dilakukan pada bulan Mei 2019 di rumah kaca Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) menggunakan rancangan petak terbagi dengan enam ulangan. Petak utama adalah varietas (Situpatenggang, Ciherang, dan Kencana Bali) dan anak petak adalah aplikasi biopestisida (formulasi FP12-Ind-1, FP12-Ind-2, dan FP12+TT47-Ind-1). Inokulasi Pyricularia oryzae dilakukan pada saat tanaman berumur 14 hari setelah semai. Aplikasi dilakukan 3 hari sebelum dan setelah inokulasi patogen. Hasil penelitian menunjukkan formulasi FP12-Ind-1, FP12-Ind-2, dan FP12+TT47-Ind-1 mampu menekan keparahan penyakit. Terdapat interaksi antara biopestisida dan varietas terhadap periode laten, keparahan penyakit akhir (Xt), dan perkembangan penyakit (AUDPC), tetapi tidak ada interaksinya terhadap laju infeksi. Keparahan penyakit terendah diperoleh pada varietas Situpatenggang (1,11- 2,59%), diikuti oleh Ciherang (52,22-58,15%), dan tertinggi pada Kencana Bali (91,11-93,70%). Nilai AUDPC terendah diperoleh pada varietas Situpatenggang (12,22-42,22) diikuti oleh Ciherang (360,19-671,85), dan tertinggi pada Kencana Bali (404,63-1044,07). Tingkat efikasi biopestisida tertinggi diperoleh dari perlakuan FP12 + TT47 (71,67%) pada varietas Situpatenggang pada enam hari setelah aplikasi dan berbeda nyata dengan tingkat efikasi fungisida sintetik (52,78%). Penggunaan varietas tahan yang dikombinasikan dengan aplikasi biopestisida mampu menekan keparahan penyakit yang lebih baik dibandingkan dengan hanya menggunakan varietas tahan secara tunggal. Kombinasi aplikasi biopestisida dengan varietas tahan atau agak tahan lebih mampu menekan keparahan penyakit blas dibandingkan dengan varietas yang tidak memiliki ketahanan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call