Abstract

Di Indonesia, padi adalah tanaman pangan penting sebagai makanan pokok. Sentra produksi padi umumnya terdapat di daerah pesisir yang bersinggungan dengan salinitas. Salinitas merupakan faktor pembatas utama yang menggangu pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi. Penelitian bertujuan mengkaji keefektifan pupuk hayati penambat N halotoleran dan amelioran organik untuk meningkatkan populasi Azospirillum sp. dalam upaya meningkatkan ketersediaan hara N, toleransi, dan produktivitas tanaman padi di lahan tercekam salinitas. Penelitian dilaksanakan dari bulan September sampai November 2020 di Desa Jayamukti, Banyusari, Karawang, Jawa Barat. Rancangan yang digunakan adalah acak kelompok dalam pola faktorial dengan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu pupuk hayati penambat N halotoleran (0, 600, 1.200, dan 1.800 g/ha) dan faktor kedua adalah amelioran organik (0, 1, 2, 3 t/ha). Hasil percobaan menunjukkan perlakuan 1.800 g/ha pupuk hayati penambat N halotoleran dengan penambahan 3 t/ha amelioran organik dapat meningkatkan populasi Azosprillum sp 30% (17,6 x 107CFU/g) dan tinggi tanaman 80% (35,43 cm), tetapi tidak berbeda nyata terhadap bobot kering dan nisbah pupus akar. Pemberian amelioran organik akan memicu aktivitas bakteri tanah, dan populasi bakteri, terutama yang berkaitan dengan aktivitas dekomposisi dan mineralisasi bahan organik. Aplikasi pupuk hayati bakteri penambat N dengan dosis 1.800 g/ha dan amelioran 3 t/ha berinteraksi dalam meningkatkan tinggi tanaman padi dan populasi Azospirillum, sedangkan bakteri penambat N Halotoleran 1.800 g/ha meningkatkan populasi Azotobacter, klorofil, dan kandungan N tanaman padi di tanah salin.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call