Abstract

Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antioksidan ekstrak fermentasi bekatul sebagai pendekatan inovatif dalam meningkatkan kandungan senyawa bioaktif. Bekatul kaya senyawa fenolik dan γ-oryzanol, namun penggunaan fermentasi enzimatis untuk meningkatkan bioaktivitasnya masih terbatas. Studi ini mengeksplorasi aktivitas antioksidan ekstrak fermentasi bekatul, menawarkan wawasan baru dalam memanfaatkan potensi antioksidan bahan alami yang belum terexplorasi. Bekatul difermentasi dengan Aspergillus oryzae selama 7, 14, dan 21 hari. Produk fermentasi diekstraksi menggunakan etanol 70%, dan aktivitas antioksidannya ditentukan secara in-vitro dengan metode DPPH. Hasil menunjukkan fermentasi 14 hari memiliki aktivitas antioksidan tertinggi (AAI 1,47), kategori aktivitas kuat; sedangkan untuk bekatul non-fermentasi dan fermentasi 7 hari, AAI masing-masing 1,09 dan 1,05. Fermentasi 21 hari menunjukkan aktivitas terendah (AAI 0,55), kategori sedang. Temuan ini memberikan kontribusi pada pemahaman pengaruh durasi fermentasi terhadap aktivitas antioksidan bekatul, mendukung potensinya sebagai sumber antioksidan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call