Abstract

Penerima bantuan rumah untuk warga yang kurang mampu merupakan program bantuan pemerintah yang memiliki anggaran yang terbatas sehingga tidak semua masyarakat menerima bantuan rumah. Penentuan kriteria penerima bantuan rumah dapat dilihat dari 13 kriteria yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, kepemilikan tanah, kepemilkan rumah, jumlah pengghuni, kondisi atap, kondisi dinding, kondisi lantai, kepemilikan kamar mandi, sumber air, sumber listrik. Untuk mendapatkan penerima yang layak diperlukan sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) agar mempermudah pihak pemerintah dalam memberikan bantuan rumah untuk warga yang kurang mampu. Metode Fuzzy Simple Additive Weighting (F-SAW) merupakan salah satu metode dalam SPK yang dapat membantu menyelesaikan masalah tidak terstruktur serta dapat mengakomodir kekurangan metode SAW dalam penilaian yang bersifat linguistik dan numerik. Pengujian sistem yang dilakukan menggunakan pengujian sensitivitas yaitu dengan merubah nilai bobot masing-masing kriteria secara bertahap. Dari pengujian sensitifitas diatas yang telah dilakukan, kriteria pendidikan paling sensitif karena saat dilakukan pengujian sebanyak tiga kali dari bobot tinggi diubah menjadi sanggat tinggi mengalami 1 kali perubahan, rendah mengalami 4 kali perubahan dan sangat rendah mengalami 4 kali perubahan, dengan perubahan tersebut didapatkan hasil presentasi 90 % untuk kriteria pendidikan. Dari hasil perbandingan yang telah dilakukan antara Dinas Sosial dan sistem, kuota data yang layak untuk menerima bantuan rumah sebanyak 30 data dari Dinas Sosial menunjukan bahwa total kuota data tersebut 20 yang sama dengan sistem dan 10 data tidak sama dengan sistem.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call