Abstract

Mahasiswa yang mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka mengalami tantangan yang berbeda dari mahasiswa yang belum mengikuti program mahasiswa pertukaran merdeka ketika menjalani proses pembelajaran. Masa transisi dari perguruan tinggi asal ke perguruan tinggi tujuan meliputi perpindahan struktur ke kampus daerah, berinteraksi dengan teman yang berasal dari daerah dan budaya latar belakang yang berbeda, fokus pada pembelajaran. Bagi mahasiswa yang mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka, masa transisi ini dibarengi dengan perubahan hidup, seperti meninggalkan rumah, berpisah dengan orang tua, menjalin hubungan baru, mengatur tempat tinggal baru, dan mengatur keuangan pertama kali. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui hubungan antara adversity wuotient dan dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian diri mahasiswa yang mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka tahun kedua. Penelitian ini merupakan studi populasi, maka sampel yang dipakai adalah keseluruhan populasi yakni mahasiswa yang mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka berjumlah 375. Adapun intrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala adversity quotient, penyesuaian diri, dan dukungan sosial teman sebaya. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara adversity quotient dan dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian diri pada mahasiswa yang mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka tahun kedua.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call