Abstract

Penduduk di bagian selatan Pulau Morotai menuturkan isolek yang mirip dengan bahasa Galela, dan sebagian lainnya di bagian utara pulau ini berbahasa Tobelo, di samping itu Desa Pilowo dan Waringin berbahasa Gorap, sebagian kecil lainnya berbahasa Sangir. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan (1) deskripsi fonologi isolek non-Austronesia di Pulau Morotai. (2) Proses morfofonemik isolek non-Austronesia di Pulau Morotai. Terdapat tiga desa yang dijadikan titik pengamatan, yaitu Desa Daeo di kecamatan Morotai Selatan, Desa Sangowo dan Desa Mira di kecamatan Morotai Timur. Setiap titik pengamatan terdiri atas tiga informan. Penjaringan data kebahasaan digunakan Daftar Swadesh. Penyediaan data digunakan metode cakap dan metode simak beserta teknik-tekniknya, seperti teknik cakap semuka, teknik catat dan teknik rekam, juga teknik sadap. Data dianalisis dengan menggunakan metode padan intralingual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) isolek non-Austronesia di Pulau Morotai memiliki lima bunyi vokal: /a/, /e/, /i/, /o/, dan /u/; 15 bunyi diftong /ia/, /ao/, /uo/, /ou/, /eo/, /ae/, /oi/, /au/, /io/, /oa/, /ue/, /iu/, /ai/, /ui/, dan /ua/; dan 21 bunyi konsonan: /p/, /t/, /k/, /Ɂ/, /b/, /ʤ/, /d/, /g/, /m/, /n/, /ɲ/, /ŋ/, /r/, /f/,/s/, /j/, /h/, /ʧ/, /l/, /w/, /y/. (2) Proses morfofonemik pada isolek non-Austronesia di Pulau Morotai terjadi karena adanya proses afiksasi.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call