Abstract

Sektor pertahanan merupakan landasan yang sangat penting, yang tidak hanya mencerminkan kekuatan militer tetapi juga kapasitas teknologi dan industri suatu negara. Di kawasan ASEAN, pentingnya industri pertahanan yang mandiri menjadi hal yang terpenting mengingat beragamnya sifat negara-negara anggota dan tujuan bersama dalam menjaga stabilitas regional. Artikel ini berupaya memahami jalan menuju otonomi di sektor pertahanan bagi negara-negara ASEAN. Dengan mengadopsi metodologi penelitian kualitatif, studi ini menyelidiki faktor-faktor mendasar yang mempengaruhi kemandirian dalam industri pertahanan. Tujuan inti dari penelitian ini adalah untuk memahami pendorong mendasar yang mendorong negara-negara untuk mencapai kemandirian dalam industri pertahanan. Laporan ini mengungkap tantangan-tantangan seperti ketergantungan teknologi, kendala keuangan, dan hambatan kebijakan. Namun, muncul strategi-strategi potensial yang mendorong inovasi, kolaborasi intra-ASEAN, dan peran pendidikan dalam mendorong kemandirian. Rekomendasi-rekomendasi diberikan, yang menggarisbawahi pentingnya visi dan strategi pertahanan terpadu untuk meningkatkan kemampuan pertahanan kolektif ASEAN. Upaya mencapai otonomi pertahanan bukan sekadar unjuk kehebatan militer, melainkan cerminan aspirasi ASEAN untuk kemandirian regional, inovasi teknologi, dan kemajuan ekonomi. Jalan menuju kemandirian dalam industri pertahanan sangatlah rumit dan menantang, investasi strategis, kolaborasi, dan berbagi pengetahuan dapat memfasilitasi realisasi tujuan penting ini. Menerapkan strategistrategi ini tidak hanya menjamin otonomi militer tetapi juga mendorong persatuan regional, kemajuan teknis, dan pertumbuhan ekonomi

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call