Abstract
Need for corn is increasing, both for food, animal feed, and industrial raw materials. This is an opportunity as well as a challenge for the government in increasing corn production towards sustainable self-sufficiency. Superior varieties are one of the components that can significantly increase yield. Hybrid varieties have a higher yield potential than composites so that the use of hybrid corn seeds can increase the yield of corn per crop area. The Agricultural Research and Development Agency (Balitbangtan) has produced hybrid maize varieties with high yield potential, which are no less competitive with other private hybrid maize, but they are not well disseminated. In order to obtain added value for farmers and the development of Balitbangtan corn seeds, NASA 29's hybrid corn seed propagation was carried out at the farmer level. The study was carried out in Salukayu Village, Papalang District, Mamuju Regency in 2018 covering an area of 1 ha. The results showed that corn seeds were 1.5 tons / ha. The Nasa 29 hybrid maize seed propagation farm is economically feasible and profitable, as indicated by the R / C value of 2.35, TIP 637 kg / ha, TIH Rp. 10,623, - / kg and IK Rp. 88,985, / day. The study of the propagation of the NASA 29 hybrid maize seed was financially feasible and the economic benefits were high and efficient.
Highlights
Abstrak: Kebutuhan terhadap jagung semakin meningkat, baik untuk pangan, pakan ternak, maupun bahan baku industri
The results showed that corn seeds were 1.5 tons / ha
Pengembangan Model Kawasan Mandiri Benih Padi, Jagung, Dan Kedelai
Summary
Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu dari tiga tanaman sereal utama di dunia yang menempati posisi penting dalam perekonomian maupun ketahanan pangan nasional karena pemanfaatannya yang luas, baik sebagai sumber pangan, pakan ternak maupun bahan baku industri. Benih merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan usahatani jagung, sehingga penyediaan benih bermutu harus ditangani secara sungguh-sungguh agar dapat tersedia dengan baik dan terjangkau oleh petani. NASA 29 merupakan jagung hibrida tongkol dua (prolifik) yang mempunyai adapatasi luas mulai dataran rendah sampai tinggi, baik pada lahan optimal maupun pada lahan sub optimal seperti pada lahan salin, lahan kering dan masam, pengisian biji pada tongkol penuh dan kelobot tertutup sempurna, rendemen biji di atas 80%, tahan terhadap hawar daun, penyakit bulai dan busuk tongkol, memiliki gen prolific yang mampu sampai > 70% pada dataran tinggi, bahkan menurut Kepala BPTP Jawa Barat pada lahan dengan budidaya yang sesuai mampu bertongkol dua hingga 90% (Budiman, 2017), serta potensi hasilnya dapat mencapai 13,7 t/ha dengan rata-rata hasil 11, 9 t/ha pipilan kering Tujuan penelitian ini adalah untuk menumbuh kembangkan penangkaran benih jagung Balitbangtan dan meningkatkan nilai tambah usahatani jagung petani
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have