Abstract
Jumlah ketersediaan mata air dan aliran sungai menjadi indikator banyaknya sumber air baku yang tersedia. Seperti yang ada di Kecamatan Penebel, dimana sumber air baku yang tersedia bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan. Banyaknya air yang dibutuhkan oleh masyarakat Kecamatan Penebel tergantung pertumbuhan penduduknya. Secara umum, definisi dari kebutuhan air bersih yaitu jumlah air yang dibutuhkan penduduk pada suatu wilayah secara keseluruhan untuk memenuhi kebutuhannya. Metode yang diimplementasikan peneliti dalam analisis kebutuhan air yaitu “analisis proyeksi kebutuhan domestik dan non-domestik”. Terdapat beberapa tahapan dalam analisis ini, yaitu tahap menganalisis air domestik yang dibutuhkan, air non-domestik yang dibutuhkan, banyaknya air yang hilang, kebutuhan air bersih secara keseluruhan, kebutuhaan rerata air, faktor hari maksimum dan hari jam puncak. Adapun data sampel yang dianalisis yaitu data air bersih domestik dan non-domestik yang dibutuhkan sepanjang tahun 2025 hingga 2031. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan didapati adanya “kebutuhan air domestik dan non-domestik” pada tahun 2025 masing-masing sejumlah 46,45 liter/second dan 9,29 liter/second serta jumlah air rata-rata yang dibutuhkan sebanyak 66,89 liter/second. Sementara pada tahun 2031 “kebutuhan air domestik dan non-domestik” masing-masing sejumlah 54,01 liter/second dan 10,80 liter/second serta jumlah air rata-rata yang dibutuhkan sebanyak 77,77 liter/second. Sehingga didapatkan adanya proyeksi pertumbuhan penduduk berbanding lurus terhadap proyeksi kebutuhan air bersih.
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have