Abstract

Coronavirus atau COVID-19 menjadi pandemi yang sedang terjadi dalam waktu dekat ini. Pandemi COVID-19 telah meningkatkan stres, mengganggu rutinitas, kondisi keuangan yang tertekan dan kurangnya interaksi sosial, sehingga menciptakan epidemi masalah tidur di masa pandemi COVID-19 atau yang dikenal sebagai coronasomnia. Dampak yang dihasilkan dapat berupa penurunan produktivitas, peningkatan resiko hipertensi, depresi, dan dampak kesehatan lain. Selain itu, coronasomnia dapat meningkatkan stress karena kurangnya aktivitas dan interaksi sosial, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar potensi masyarakat Kota Semarang mengalami coronasomnia. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif untuk melakukan ringkasan yang secara kuantitatif menggambarkan atau meringkas sampel. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan data frekuensi (Azri et al. 2016). Berdasarkan hasil dan pembahasan, ditemukan bahwa tidak ada responden yang tidak mengalami insomnia selama pandemi COVID-19, di mana sebagian besar mengalami insomnia sedang, sedangkan sisanya mengalami insomnia ringan dan insomnia berat sehingga dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kota Semarang sangat berpotensi besar mengalami coronasomnia.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call