Abstract

Kinerja pemeriksa saat ini sedang disorot dari segala penjuru. Kejadian pemeriksa BPK baru-baru ini telah menimbulkan kecurigaan dan keraguan publik terhadap kinerja BPK. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan dan menganalisis secara empiris dampak independensi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pemeriksa, yang dimoderasi oleh perilaku etis pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (Perwakilan Provinsi Jawa Timur). Target populasi penelitian ini adalah sampai dengan 165 pemeriksa BPK RI perwakilan Jawa Timur. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan kriteria tertentu. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, ukuran sampel dihitung sehingga 105 pemeriksa diikutsertakan dalam penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data mentah. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dilakukan dengan menggunakan metode survei berbasis kuesioner. Data diolah dengan analisis partial least squares (PLS) menggunakan software SMART PLS. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa independensi dan kecerdasan emosional memiliki dampak positif dan signifikan terhadap perilaku etis pemeriksa, sedangkan perilaku etis pemeriksa, independensi dan kecerdasan emosional memiliki dampak positif dan signifikan terhadap kinerja pemeriksa, dan etika perilaku pemeriksa sebagai variabel mediator dapat memediasi hubungan antar variabel. Dengan demikian, semua hipotesis yang diajukan dapat diterima.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call