Abstract
Badai geomagnet terjadi akibat aktivitas abnormal di matahari yang mempengaruhi intensitas angin matahari. Badai ini ditandai dengan perubahan nilai variasi harian medan magnet bumi yang besar, cepat dan tidak beraturan. Efek badai geomagnet di sekitar bumi dapat berdampak pada aktivitas manusia di luar angkasa dan di permukaan bumi. Salah satu kejadian badai geomagnet yang pernah tercatat adalah pada tanggal 13 Oktober 2016. Dalam penentuan tingkat gangguan geomagnet digunakan indeks geomagnet. Indeks geomagnet merupakan ukuran sederhana yang menggambarkan aktivitas magnetis yang berasal dari ionosfer dan magnetosfer bumi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indeks geomagnet ketika terjadi badai tanggal 13 Oktober 2016. Indeks geomagnet yang dianalisis antara lain indeks K, indeks A dan indeks Dst khususnya di wilayah Sumatera. Data yang digunakan adalah data variasi harian komponen H medan magnet bumi dari rekaman sensor magnetometer BMKG di Stasiun Gunungsitoli, Tuntungan, Sicincin, Liwa dan Tangerang. Berdasarkan hasil analisis dapat diidentifikasi jika badai geomagnet pada tanggal 13 Oktober 2016 tersebut termasuk kriteria badai geomagnet kuat jika ditinjau dari nilai Dst indeks yang menyentuh angka dibawah -100 nT.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.