Abstract

Perkembangan negara salah satunya terletak pada gencar tidaknya pembangunan properti di negara tersebut. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang paling banyak keempat di dunia, yang berarti kebutuhan properti semakin meningkat seperti infrastruktur publik maupun privat [seperti ruko, hotel, mall, mice (meeting, incentive, convention, and exhibition), dll.] juga rumah baik yang ada dalam perumahan, rusun, perkampungan, kondominium maupun apartemen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi perkembangan KPR dan KPA, dan menganalisis hubungan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi dan inflasi terhadap KPR dan KPA di Indonesia. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan statistika deksriptif dan korelasi menggunakan data time series. Hasil penelitian ini yang pertama adalah pertumbuhan kredit untuk jenis KPR dan KPA di Indonesia mengalami penurunan pertumbuhan hingga akhir tahun 2019, maka dapat dikatakan di tahun 2019 bisnis properti di Indonesia ini mengalami kelesuan. Hal ini dibuktikan dengan penurunan pertumbuhan kredit dari ketiga jenis kredit properti yang ada di Indonesia. Kedua, terkait dengan hubungan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan inflasi terhadap KPR dan KPA, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Jumlah Penduduk dengan KPR dan KPA. Lalu, antara variabel Pertumbuhan Ekonomi dengan variabel KPR dan KPA terdapat hubungan negatif dan signifikan. Sedangkan untuk variabel inflasi dengan KPR dan KPA tidak terdapat hubungan/korelasi. Maka, dapat diinterpretasikan bahwa ketika Jumlah Penduduk mengalami kenaikan maka KPR dan KPA juga akan semakin meningkat, serta Pertumbuhan Ekonomi semakin menurun akan menaikkan KPR dan KPA. Sedangkan untuk Inflasi tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan KPR dan KPA.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call