Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keterkaitan ke belakang dan ke depan di sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Keerom. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Sumber data yang digunakan adalah PDRB atas dasar harga berlaku menurut sektor di Kabupaten Keerom, PDRB atas dasar harga berlaku menurut sektor di Provinsi Papua, dan tabel Input-Output Provinsi Papua Tahun 2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi atau tinjauan pustaka, dengan menggunakan data matriks transaksi ekonomi provinsi Papua yang kemudian diturunkan ke Tabel IO Kabupaten Keerom 2021. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Simple Location Quotient (SLQ), analisis koefisien input dengan pendekatan LQ , analisis keterkaitan kebelakang (backward linkage effect), analisis keterkaitan kedepan (forward linkage effect), Analisis Daya Sebar, dan Derajad Kepekaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Subsektor peternakan memiliki pengaruh keterkaitan kebelakang sebesar 1,2218, lebih tinggi dibandingkan subsektor lainnya, disusul oleh subsektor kehutanan dan perkayuan dengan nilai keterkaitan kebelakang sebesar 1,2161; (2) Subsektor perikanan memiliki pengaruh keterkaitan kedepan sebesar 1,3030, lebih tinggi dari subsektor lainnya; (3) Dari segi output, sektor pertanian yang berorientasi dalam negeri adalah subsektor Tanaman Pangan, subsektor Tanaman Perkebunan, dan subsektor Kehutanan dan penebangan karena memiliki IDK (Indeks Derajad Kepekaan) di atas satu; (4) Subsektor Kehutanan dan Perkayuan serta Subsektor Tanaman Perkebunan merupakan unggulan sektor pertanian di Kabupaten Keerom karena memiliki IDP (Indeks Daya Penyebaran) dan IDK (Indeks Daerajad Kepekaan) di atas satu.Kata Kunci : efek keterkaitan kebelakang, efek keterkaitan kedepan, sektor pemimpin

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call