Abstract

Upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional maupun daerah akan memanfaatkan potensi sumberdaya alam (SDA). Meskipun demikian, dalam pengelolannya terkadang tidak mengkuti apa yang menjadi langkah-langkah pemanfaatan lingkungan lestari. Tidak jarang dibeberapa negara dapat kita saksikan terjadinya kerusakan lingkungan yang ditimbulkan akibat pengelolaan yang tidak ramah lingkungan. Aktifitas penambangan nikel PT. X di Kecamatan Tinanggea telah menimbulkan degradasi lingkungan. Degradasi lingkungan berdampak pula bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi penambangan nikel PT. X, yakni petani padi sawah. Dampak negatif akibat pebambangan nikel berupa menurunnya kesburan tanah, menurunnya kualitas air irigasi karena mengandung material lumpur yang berasal dari lokasi penambangan nikel, lumpur yang berasal dari lokasi penambangan nikel mengendap dan menimbulkan pendangkalan Bendungan Lapoa, serta menurnnya debit air irigasi akibat konversi lahan dihulu sungai. Degradasi lingkungan akibat penambangan nikel PT. X di Kecamatan Tinanggea menimbulkan dampak negatif berupa menurunnya tingkat pendapatan petani padi sawah. Tingkat pendapatan petani padi sawah menurun sebesar Rp 3.102.476/Ha per musim tanam jika dibandingkan tingkat pendapatan petani padi sawah di Kecamatan Lalembuu.Kata Kunci: Pertambangan nikel, pendapatan, petani, padi sawah Efforts to increase national and regional economic growth will utilize the potential of natural resources (SDA). However, in its management, sometimes it does not follow the steps for sustainable use of the environment. Not infrequently, in some countries we can see the occurrence of environmental damage caused by management that is not environmentally friendly. Nickel mining activities of PT. X in Tinanggea District have caused environmental degradation. Environmental degradation also has an impact on the community around the nickel mining site of PT. X, namely rice farmers. The negative impacts due to nickel mining include decreased soil fertility; decreased quality of irrigation water because it contains mud from nickel mining sites; mud from nickel mining sites settles and causes silting of the Lapoa Dam; and decreased irrigation water discharge due to land conversion upstream of the river. Environmental degradation due to nickel mining PT. X in Tinanggea District has a negative impact in the form of a decrease in the income level of lowland rice farmers. The income level of lowland rice farmers decreased by Rp. 3,102,476/ha per planting season when compared to the income level of lowland rice farmers in Lalembuu District.Keywords: Nickel mining, income, farmers, rice paddy

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call